Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Perusahaan CGBIO Mengumumkan Akan Bantu Pasien Luka Bakar di Indonesia

Jakarta - CGBIO sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam pengobatan regeneratif, mengumumkan bahwa mereka bekerjasama dengan Daewoong Indonesia untuk mensponsori pasokan bantuan perawatan pasien luka bakar. Sponsorship ini merupakan bagian dari proyek tindak lanjut dari "Program Peningkatan Kapasitas Tim Medis Luka Bakar Korea - ASEAN" yang dilakukan oleh Hallym College Hangang Sacred Heart Health center dan Hallym Burn Structure. "Kami berpartisipasi dalam sponsorship ini untuk membantu pasien luka bakar di Indonesia yang buta terhadap perawatan medis dan yang menderita karena tidak mendapatkan perawatan medis yang layak,"ujar Hyun Seung Yu, CEO CGBIO dalam siaran pers, Senin (25/10/2021). Program ini dirancang untuk membantu pasien luka bakar di Indonesia yang belum menerima perawatan luka bakar secara layak karena alasan ekonomi dan sosial melalui dukungan staf medis. Selain itu, melalui Pleased Bean, Hallym Burn Foundation juga melakuka

Seorang Nelayan Menangkap Seekor Ikan Mola-mola Langka Seberat 2 Ton Yang Tertangkap Sebuah Jaring

Jakarta - Seorang nelayan di lepas pantai Afrika Utara secara tak sengaja menjaring ikan langka Mola-mola denga ukuran yang sangat besar. Setelah diteliti ahli biologi kelautan, monster laut seberat 2 ton itu dilepas kembali ke laut. Dikutip dari Live Science , Rabu (20/10/2021), nelayan di Ceuta, wilayah Spanyol yang berbatasan dengan Maroko, menemukan hewan itu terjerat jaring mereka pada awal Oktober 2021. Mereka segera memanggil Ahli biologi keluatan Enrique Ostale yang juga kepala Laboratory Biologi Kelautan Universitas Seville di Ceuta, untuk memeriksa mola-mola besar itu. Setelah tim mengangkat ikan itu sebentar ke udara, menggunakan derek dan diukur. Akhirnya ikan langka tersebut dilepas kembali ke laut. "Kami mencoba mengukur dan memperkirakan beratnya mencapai 2 ton,"kata Ostale kepada Reuters. Seperti ikan mola-mola laut lainnya, yang semuanya termasuk dalam genus Mola, makhluk itu menyerupai pancake lonjong dengan mata besar dan googly menempel di

Penjelasan Sains Mengenai Perut Kucing Yng Buncit, Berikut penjelasannya

Jakarta - Bagi pecinta kucing, memiliki kucing pasti sangat menggemaskan. Apalagi jika memiliki kucing gemuk yang membuatnya semakin lucu. Anda yang menyukai kucing mungkin kerap menyadari bahwa sebagian besar perut kucing buncit. Bagian bawah perut kucing akan bergoyang saat mereka sedang berjalan dan terlihat seperti buncit. Lantas, mengapa perut kucing buncit? Perut kucing memiliki sedikit kulit, bulu, dan lemak yang merupakan lapisan pelindung bernama kantung primaeval. Posisi kantung ini berada di sepanjang perut kucing. Dikutip dari Live Science, Ketua American Vet Medical Association, José Arce mengungkapkan bahwa semua kucing memiliki kantung primaeval. Kantung-kantung ini sangat normal dan sehat bagi kucing. Meski semua kucing memilikinya, tetapi ukuran kantung primitive sangat bervariasi bahkan beberapa hampir tidak terdeteksi. Cara yang paling mudah untuk melihat kantung tersebut ialah saat kucing berguling ke depan dan ke belakang, maupun ketika berlari. Menu

Para Peneliti Berhasil Menemukan 2 Ekor Anak Singa Purba yang Berusia Ribuan Tahun yang Masih Terawet Sempurna

Siberia -  Dua anak singa purba berusia puluhan ribu tahun ditemukan dalam keadaan terawetkan dengan baik di ice Siberia. Penemuan ini memberi petunjuk kepada ilmuwan bagaimana singa gua bertahan hidup di tengah lingkungan dingin ekstrem tertutupi salju. Tim peneliti dari Russian Academy of Sciences di Rusia dan Centre for Paleogenetics di Swedia, yang dipimpin oleh Gennady Boeskorov dan Alexey Tikhonov, kembali melakukan penelitian terhadap tubuh mumi dua anak singa gua yang dijuluki Sparta dan Boris tersebut. Keduanya ditemukan beberapa tahun lalu di tepi Sungai Semyuelyakh di Siberia. Diterbitkan dalam jurnal Quaternary, hasil penelitian menunjukkan bahwa singa gua dengan nama ilmiah Panthera spelaea yang telah punah ini merupakan spesies terpisah dari singa contemporary (Panthera Leo) yang ditemukan di sub-Sahara Afrika. Analisis genetik menunjukkan mereka adalah kerabat yang terpisah satu sama lain sekitar 1,9 juta tahun lalu. Selain itu, sparta juga disebut sebagai hewan Zaman