Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Warga Negara Italia Sudah Menanti Hari Tanpa Masker Usai Dilanda Pamdemi Covid-19

Roma -  28 Juni 2021 bakal menjadi hari yang bersejarah bagi warga Italia. Pasalnya, otoritas setempat mengumumkan warga Italia tak lagi diwajibkan menggunakan masker terhitung sejak 28 Juni. Dilansir AFP, keputusan ini diumumkan oleh Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza. Pencabutan persyaratan masker berlaku di wilayah berlabel 'putih' atau aman. Berarti, masker tak lagi diwajibkan di hampir semua wilayah Italia, kecuali wilayah kecil Aosta Valley di ujung barat laut. Namun, pada 28 Juni mendatang, para ahli memperkirakan seluruh wilayah Italia akan diklasifikasikan sebagai zona "putih", dengan hanya 21 kematian dan 495 kasus baru infeksi Corona yang tercatat secara nasional pada Senin (21/6) waktu setempat. Masker Disarankan Dipakai di Acara Besar Panel penasihat ilmiah Comitato Tecnico Scientifico (Carpal Tunnel Syndrome) Italia menyarankan orang-orang masih harus mengenakan masker untuk acara-acara dengan risiko penyebaran virus yang lebih tinggi, seperti pe

Perputaran Bumi Semakin Cepat, Apakah Berbahaya ?

Jakarta -  Bumi berotasi sekali dalam 24 jam. Namun waktu itu tidak persis selalu sama. Biasanya, rotasi Bumi mengalami perlambatan sehingga panjang satu hari meningkat sekitar 1,8 milidetik per abad secara rata-rata. Artinya pada sekitar 600 juta tahun silam, satu hari di Bumi hanya 21 jam. Seperti dikutip detikINET dari BBC, panjang satu hari di earth ini bisa bervariasi terkait beberapa faktor seperti aktivitas seismik, cuaca, medan magnet Bumi, pengaruh Matahari dan Bulan sampai distribusi massa di earth ini. Nah pada tahun 2020, ilmuwan menemukan bahwa pada saat ini planet Bumi ternyata rotasinya tidak melambat, melainkan malah bertambah cepat. Bahkan disebutkan jika perputaran Bumi lebih cepat dari catatan di waktu manapun dalam 50 tahun terakhir. Sejauh ini, ilmuwan belum dapat memastikan apakah kondisi yang menyebabkan rotasi Bumi lebih cepat. Ada teori diutarakan bahwa fenomena itu disebabkan gletser yang banyak mencair di abad ke-20 atau terkait dengan akumulasi kuantitas air