Para Ahli Menjelaskan Turunan Dari Varian C.1.2, Berikut Penjelasannya

Jakarta - Para ahli riset genetika menyatakan keprihatinan melihat munculnya varian baru Covid-19 yang memiliki banyak kemiripan dengan varian lain antara existed Alpha, Beta, dan Gamma.

Menurut CNN, varian yang dikenal sebagai C. 1.2 menular ke seluruh Afrika Selatan termasuk di tujuh negara lain di Afrika, Asia dan Pasifik.

Para peneliti belum dapat memastikan apakah mutasi dari tipe varian lebih berbahaya, tetapi mereka membawa perubahan pada varian lain untuk meningkatkan kerentanan terhadap respons sistem kekebalan manusia sampai tingkat tertentu.

Tim peneliti, yang juga termasuk ahli virologi dari South African Institute of Infectious Conditions, Dime Moore menjelaskan bahwa lebih banyak mutasi belum tentu lebih berbahaya.

"Kami sedang mengevaluasi efek varian ini pada netralisasi antibodi setelah infeksi virus corona atau vaksinasi terhadap virus corona di Afrika Selatan.

"Varian ini terdeteksi selama gelombang ketiga infeksi sejak Mei lalu dan dikaitkan dengan penyebaran varian baru," katanya dalam sebuah laporan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi empat jenis varian yaitu Alpha atau B. 1.1.7, Beta (B. 1.351), Gamma (P. 1) dan Delta (B. 1.617.2). Varian yang memiliki mutasi yang menjadi perhatian dan menyebabkan collection penyakit antara lain Eta (B. 1.525), Whit (B. 1526), Kappa (B. 1.617.1) dan Lambda (C. 37).

Chief Technical Policeman Covid-19 THAT Maria Van Kerkhove mengatakan jumlah orang yang terkonfirmasi positif terinfeksi varian C. 1.2 sangat sedikit.

"Hingga saat ini baru sekitar 100 kasus terkait varian C. 1.2 yang dilaporkan di seluruh dunia dan kasus varian tersebut belum bertambah,"jelasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perputaran Bumi Semakin Cepat, Apakah Berbahaya ?

Fenomena Langka Ada Anak Sapi Berkepala dua yang Hidup

Perampok Ini Hanya Menggunakan Jam Tangan Pintar Berhasil Mencuri Uang Sebesar Rp 7,2 Miliar Dari Bandar Narkoba