Postingan

Ahli Astronomi Berhasil Menemukan Objek 'Menyeramkan' Misterius di Galaksi Bima Sakti

Jakarta -  Para peneliti astronomi Australia menemukan objek aneh di galaksi Bima Sakti. Objek seperti ini tak pernah mereka temukan sebelumnya-- sehingga astronom menyebutnya sebagai "menyeramkan.". Objek itu pertama kali ditemukan oleh Tyrone O'Doherty, seorang mahasiswa yang sedang mengerjakan tesis sarjananya di Curtin University. Temuannya telah dipublikasi dalam jurnal Nature pada Rabu (26/1), namun belum ada kesimpulan yang konklusif untuk menjelaskan objek tersebut hingga masih menjadi misteri. Menurut penjelasan peneliti, objek misterius tersebut sangat terang dan berukuran lebih kecil dari Matahari. Ia juga memancarkan gelombang radio terpolarisasi-- yang menunjukkan bahwa objek tersebut memiliki medan magnet yang sangat kuat. Objek misterius ini juga berputar dan melepaskan satu menit ledakan energi radio yang sangat besar setiap 18 menit sekali. Ia terletak sekitar 4.000 tahun cahaya dari Bumi-- jarak yang cukup dekat jika dipandang melalui perspektif astronom

SpaceX Kembali Luncurkan Roket Dengan Membawa 105 Satelit Dalam Misi Transporter-3

Jakarta - SpaceX kembali menerbangkan ratusan satelit ke luar angkasa. Perusahaan transportasi luar angkasa Amerika Serikat milik Elon Musk ini berhasil meluncurkan roket melalui misi Transporter-3, dan membawa 105 satelit kecil ke orbit Bumi. SpaceX luncurkan 105 satelit dengan roket Falcon 9 pada Kamis (13/1/2022) kemarin. Peluncuran roket ini word play here disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube resmi SpaceX. Sementara itu, roket Falcon 9 dalam misi Transporter-3 dilepas landaskan dari Space Introduce Complex 40 di Cape Canaveral Room Pressure Station di Florida, dan berlangsung selama 29 menit. Mengutip laman NASA, Transporter-3 adalah misi rideshare khusus ketiga SpaceX yang mengirimkan 105 satelit ke ketinggian 525 kilometer Sunlight Synchronous Orbit (SSO) atau orbit satelit. Peluncur Falcon 9 sendiri memiliki tinggi sekitar 70 meter yang berfungsi sebagai layanan taksi kosmik, dengan satelit sebagai penumpangnya, kemudian akan ditempatkan di orbit. Misi

China Catat Rekor Baru Terkait Matahari Buatan Yang Menyala Selama 1.056 Detik Atau 17 Menit

Jakarta - Matahari buatan China kembali mencatat rekor barunya. Dilansir dari CGTN, Jumat (31/12/2021) saat ini matahari artifisial itu diklaim mampu menyala selama 1.056 detik atau sekitar 17 menit pada suhu plasma tinggi. Laporan mengenai penyalaan matahari buatan bernama experimental advanced superconducting tokamak (EAST) yang menyala lebih lama pertama kali diwartakan kantor berita Xinhua. Para peneliti mengumumkan kabar ini pekan lalu, dan mengatakan bahwa EAST akan melewati pengujian oleh Institute of Plasma Physics yang berada di bawah naungan Chinese Academy of Sciences (ASIPP). "Kali ini, operasi plasma bertahan selama 1.056 detik pada suhu mendekati 70 juta derajat Celcius, menaruh padatan ilmiah dan eksperimental ini menuju berjalannya reaktor fusi,"ujar peneliti di Institute of Plasma Physics, Gong Xianzu, Jumat (31/12/2021). EAST adalah reaktor fusi nuklir yang disebut-sebut akan menjadi sumber energi di masa depan. Matahari buatan ini memanfaatkan

Penjelasan Mengapa Matahari Pada Siang Hari Terasa Panas, Berikut Selengkapnya

Jakarta - Matahari merupakan alasan utama mengapa bumi memiliki kehidupan. Dalam sistem tata surya, Bumi berada di posisi yang sesuai dengan matahari, tidak terlalu jauh maupun terlalu dekat. Panas sinar matahari sangat bermanfaat bagi kehidupan makhluk hidup, khususnya manusia. Selain memberikan penerangan, cahaya matahari biasa dimanfaatkan untuk berbagai hal, termasuk menjemur pakaian, listrik tenaga surya, serta sumber vitamin D yang baik bagi tubuh. Anda pasti merasakan, ketika berjalan di siang hari, paparan cahaya matahari yang mengenai tubuh terasa panas, sehingga tubuh cepat berkeringat. Mengapa sinar matahari terasa panas di siang hari, padahal jaraknya ke Bumi sangat jauh? Dilansir dari Space , Kamis (19/10/2017) matahari adalah sebuah bola gas bercahaya yang menghasilkan energi. Dengan cahaya yang sangat besar itulah yang matahari memungkinkan adanya kehidupan di Bumi. Sinar matahari terasa begitu panas akibat proses yang disebut reaksi fusi nuklir. Pada pr

Melihat Hujan Meteor Monocerotid Dan Meteor Chi-Orionid di Langit Indonesia

Jakarta - Mulai malam ini sampai 3 hari ke depan, masyarakat bisa menyaksikan ragam hujan meteor di langit Indonesia. Dua puncak hujan meteor, yakni hujan meteor Monocerotid dan hujan meteor Chi-Orionid akan hiasi langit malam ini. Berdasarkan catatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ada hujan meteor Monocerotid dan Chi-Orionid yang akan mencapai puncaknya 3 malam ini. Hujan meteor Monocerotid Monocerotid adalah hujan meteor minor yang titik radian atau titik asal kemunculan meteornya berada di dekat konstelasi Monoceros yang berbatasan dengan konstelasi Orion dan Gemini. Hujan meteor ini bersumber dari sisa debu planet 2004 TG10 yang mengorbit Matahari selama 3,34 tahun dan juga menjadi sumber bagi hujan meteor Taurid Utara. Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lapan BRIN, Andi Pangerang mengatakan, fenomena hujan meteor Monocerotid akan mencapai puncaknya mulai malam ini, 9 -10 Desember 2021. Anda dapat menyaksikan p

Ilmuwan Indonesia di Osaka Berhasil Membuat Peta Kimia Pada Tempe

Jakarta - Ilmuwan Indonesia di Osaka College berhasil menyusun peta kimia pada tempe. Profil kimiawi tempe yang diproduksi di Indonesia yang dibuat ini juga dibandingkan dengan tempe yang dibuat di Jepang. Tempe adalah makanan khas Indonesia, yang tengah mendapatkan perhatian peneliti di berbagai belahan dunia karena popularitasnya sebagai superfood. Di Indonesia pun, manfaat tempe menjadi superfood yang bersumber dari fermentasi kedelai paling mudah didapatkan dan paling banyak dikonsumsi masyarakatnya. Dengan disusunnya peta kimia tempe atau profil senyawa-senyawa kimiawi yang terkandung dalam tempe ini bisa menjadi pembelajaran baru dan menarik untuk diketahui. Menurut Della Rahmawati, yang juga seorang dosen teknologi pangan di Swiss German College di Tangerang, kandungan tempe belum pernah dipetakan secara lengkap, khususnya profil senyawa-senyawa metabolit kimiawi di dalamnya. Penelitian ilmuwan Indonesia yang berhasil menyusun peta kimia tempe ini telah diterbitk

Peneliti Mengungkap Jika Parasit Malaria Bisa Sembunyi di Limpa Manusia Dan Berkembang Biak

Jakarta - Peneliti berhasil mengungkap siklus hidup parasit malaria yang tak banyak diketahui. Studi tersebut membuktikan jika sejumlah besar parasit malaria mampu bersembunyi di limpa manusia dan secara aktif mampu berkembang biak dalam siklus hidupnya. Jumlah parasit yang ditemukan di body organ limpa juga dapat mencapai ratusan hingga ribuan kali lebih tinggi daripada yang ditemukan di peredaran darah. Temuan yang dipublikasikan di jurnal New England Journal of Medication dan PLOS Medication ini, menjadi sebuah terobosan baru bagi pemahaman mengenai patogenesis malaria yang belum pernah diketahui sebelumnya. Dikutip dari laman resmi Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Kamis (25/11/2021) penelitian ini dilakukan dengan menganalisis limpa dari pasien-pasien di Timika, Papua yang memerlukan pengangkatan limpa (splenectomy) akibat kecelakan. "Temuan kami telah mendefinisikan ulang siklus hidup malaria. Dan jungle fever kronis harus dianggap terutama sebagai infeksi li